Print this page

388 Siswa Di Lebak Tidak Ikut UN

Ilustrasi Ilustrasi

Detakbanten.com LEBAK - Sebanyak 388 siswa sekolah menengah pertama (SMP) dan sederajat di Kabupaten Labak, Provinsi Banten, tidak mengikuti ujian nasional pada hari kedua dengan alasan sakit dan mengundurkan diri.

"Ke-388 siswa itu diantaranya sebanyak 10 orang izin sakit tidak mengikuti ujian nasional (UN) dan 378 orang mengundurkan diri," kata Sekretaris Panitia UN Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Lebak, Ibnu Wahidin, di Lebak, Selasa.

Sebagian besar siswa yang tidak mengikuti ujian tersebut dengan berbagai alasan antara lain menikah, bekerja, sakit hingga meninggal dunia. Namun, bagi siswa yang sakit maka diperbolehkan untuk mengikuti ujian susulan yang dilaksanakan pekan depan.

Dari 388 siswa itu, mereka jenjang SMP dan Mts tersebar di 11 sub rayon yang ada di 28 kecamatan di Kabupaten Lebak. "Semua siswa yang mengundurkan diri itu dinyatakan gugur," katanya.

Menurut dia, pelaksanaan UN hari kedua secara umum berjalan lancar dan tertib. Selain itu pendistribusian soal ujian dari sub rayon ke sekolah-sekolah tidak ada masalah maupun hambatan. Bahkan, naskah ujian tidak ditemukan kekurangan maupun kelebihan soal ujian.

Pelaksanaan UN juga hingga kini belum menemukan adanya laporan kebocoran atau kekurangan soal lembaran ujian.

Penyelenggaraan UN berdasarkan hasil evaluasi di sejumlah sekolah cukup berkualitas karena sebelumnya dilakukan sosiliasasi maupun penyuluhan. "Kami akan bertindak tegas jika ditemukan siswa menyontek maupun terjadi kecurangan. Sebab ujian ini diperlukan kejujuran peserta didik yang mengikuti UN itu," katanya.

Ia menyebutkan jumlah peserta UN tahun ajaran 2014-2015 di Kabupaten Lebak tercatat 25.180 siswa, antara lain SMP sebanyak 16.180 siswa, MTs 8.179 siswa, dan Paket B 819 siswa.

Pada pelaksanaan UN hari kedua diujikan mata pelajaran Matematika dan siswa mulai masuk ke ruangan kelas pukul 08.00 WIB. "Kami minta siswa berkosentrasi untuk menjawab soal-soal lembaran UN dengan benar dan tepat waktu," katanya.

Kepala SMPN 6 Rangkasbitung Asep Zaenal Aripin mengatakan jumlah peserta UN di sekolahnya tercatat 295 orang dan diantaranya satu orang sudah mengundurkan diri. Saat ini, siswa yang mengundurkan diri dengan alasan menikah dan dinyatakan tidak ikut ujian susulan.

Sebelumnya, ujar dia, pihaknya melakukan penyisiran ke rumah-rumah siswa yang tidak ikut ujian. Sebab siswa di sini sudah biasa jika ujian mereka tidak masuk dengan alasan sakit atau bekerja. "Dengan penyisiran ini cukup bagus karena orangtuanya mendorong kepada anaknya untuk mengikuti UN," katanya.