Bertempat di Kantor Kelurahan Karaton, Kecamatan Majasari, puluhan warga dikumpulkan, mereka diberikan pemahaman mengenai tidak berbahayanya keberadaan IPAL bagi lingkungan.

Hadir dalam acara tersebut, Perwakilan dari Satker Air Bersih, Provinsi Banten dan Kepala Bidang Kebersihan dari Dinas Cipta Karya Penataan Ruang, Kabupaten Pandeglang.

Suasana sempat memanas ketika masyarakat mempertanyakan keterlambatan sosialisasi.

"Dimana - mana juga yang namanya sosialisasi itu sebelum kegiatan dimulai. Bukan seperti ini, kegiatan duluan baru sosialisasi," kata seorang peserta dengan geram.

"Harusnya ijin dulu sama masyarakat disini, tidak semaunya. Leuweung geh aya maungna, cai aya buhayana (red Hutan ada harimaunya, air ada buanya) ," tambah peserta yang lain.

Suasana bertambah panas ketika, ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Karaton, Udin mengatakan menolak kehadiran IPAL. Dia beralasan, walaupun lokasinya berada dalam wilayah Kecamatan Pandeglang, mereka khawatir sungai Cikupa yang mengalir melewati Kelurahan Karaton akan tercemar.

"Kami tetap menolak kehadiran IPAL tersebut," kata Udin sambil bergegas keluar ruangan.

Namun begitu, kegiatan yang dimulai dari pukul 15.00 WIB tersebut terus berjalan sampai dengan selesai tanpa ada keributan yang berarti.