Kewaspadaan tersebut harus dilakukan karena memang Cisata, sebagai daerah yang sudah banyak dimasuki paham tersebut seperti beberapa tahun lalu adanya jemaat Ahmadiyah serta tahun ini adanya dugaan warga Cisata yang masuk ke organisasi Islamic State Of Irak and Syiria (Isis).

"Kalau kita tidak meningkatkan kewaspadaan bisa saja kejadian beberapa waktu yang lalu juga akan terjadi kembali,"ungkapnya, dalam acara pengajian bulanan di halaman Desa Pasireurih. Jum'at (14/11).

Lanjut kata Sukriyatna, pola antisipasi yang harus dilakukan oleh warga yakni dengan menggerakan kembali pengajian-pengajian baik di Mesjid, Mushola ataupun Majlis Taklim, pola tersebut menurutnya sangat efektif karena memang paham-paham tersebut biasanya menyerang orang-orang yang lemah tingkat keimanannya.

"Dengan pengajian kan keimanan seseorang terus dibina jadi gak mungkin dapat dirasuki paham-paham yang tidak jelas,"katanya.

Ditempat yang sama Camat Cisata Adhariadi mengatakan, pola antisipasi yang harus dilakukan oleh warga selain memang dengan aktif menggelar pengajian-pengajian rutin, juga yang harus dilakukan yakni dengan mengaktifkan kembali Sistem Kemanana Lingkungan (Siskamling), ditiap Desa.

"Jika memang semua bentuk antisipasi tadi dilakukan, maka saya yakni Cisata akan terbebas dari paham-paham tersebut,"ucapnya.