⁠⁠⁠10 Tahun Warga Malingping Tinggal di Bangunan Mirip Kandang Kambing

⁠⁠⁠10 Tahun Warga Malingping Tinggal di Bangunan Mirip Kandang Kambing

detakbanten.com LEBAK - Samanan (49) seorang pria paruh baya, warga Kampung Lebak Peundeuy, Desa Sumber Waras, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, hidup sebatang kara dengan hidup disebuah gubuk berukuran 2X3 meter persegi yang sangat mirip dengan kandang kambing.

Dirinya sudah bertahun-tahun mengisi gubuk tersebut tanpa sentuhan bantuan dari pihak manapun, bahkan saat ini kondisi gubuk tersebut sangat memprihatikan, bahkan sangat sudah tidak layak melihat kondisi yang gubuk yang sudah reot dan bocor diseluruh atapnya dan juga banyak sekali ditemukan barang rongsokan didalamnya.

Sementara itu kondisi fisiknya yang sudah tidak muda lagi, bahkan untuk berjalan saja sudah mulai tertatih dan dibantu dengan tongkat kayu ala kadarnya, dalam kehidupan sehari-harinya untuk dirinya yang sudah tidak dapat melakukan pekerjaan apapun. Untuk makan sehari-hari saja hanya mengandalkan pemberian dari warga yang kebetulan pulang dari sawah yang melintas.

WhatsApp Image 2017-09-19 at 14.55.31

"Kalau ada yang bisa Saya makan ya baru bisa makan, paling ada warga yang ngasih kalau pulang dari sawah atau kebun, kalau ga ada ya sudah saya paling berpuasa saja, ya mau gimana lagi, Saya kerja juga nggak," tutur Samanan.

Mirisnya lagi, hingga saat ini dirinya mengakui belum pernah mendapatkan bantuan apapun dari pihak manapun.

Kondisi Samanan menggugah hati Eggi Ramadhan dan kawan-kawan untuk memberikan bantuan. Aktivis Pilar asal Kecamatan Malingping yang langsung datang berkunjung ke kediaman Samanan dan memberikan bantuan alakadarnya. Mereka pun akan membantu membangun rumah layak huni dari desa, kecamatan maupun Pemkab Lebak.

"Saya sangat terenyuh ketika mengetahui hal seperti ini, pasalnya hal ini merupakan panggilan jiwa bagi Saya dan rekan-rekan Pilar selaku warga Malingping, kalau bukan Kita yang membantu lalu siapa lagi yang akan peduli," ujar Eggi.

Sementara itu Kepala Desa Sumber Waras Usup Supardi ketika dihubungi detakbanten.com melalui telpon selulernya mengatakan, dirinya baru mengetahui jika Samanan ini adalah salah satu warga miskin yang belum terdeteksi.

"Saya juga meminta maaf karena baru mengetahui tentang peristiwa ini, mungkin ini satu bentuk ketidak sigapan dari aparatur Desa dalam melakukan pendataan, namun Saya juga berterima kasih kepada Eggi dan kawan-kawan yang sudah terjun langsung ke lapangan, kalo bisa Eggi dan kawan-kawan juga memberikan informasi terlebih dahulu kepada Kami agar dapat mengetahuinya bersamaan, Kami juga akan segera meninndak lanjuti hal ini," tegas Usup.

 

 

Go to top