Secara prosedural, bagi mereka yang namanya diajukan atau diusulkan dalam Forum Rapat Pleno Yang Diperluas (RPYD) oleh DPD II Partai Golkar Kabupaten Lebak itulah yang diajukan ke DPP Golkar.

Namun, DPD II Partai Golkar Kabupaten Lebak tidak pernah melakukan tahapan penjaringan dan penyaringan secara terbuka dan demokratis senagaimana diamanatkan UU dan PKPU.

Kemudian, nama Iti Octavia Jayabaya tiba-tiba dimunculkan dan disepakati secara aklamasi dalam rapat pleno DPD II Partai Golkar Kabupaten Lebak, kemudian langsung diajukan sebagai calon tunggal dan langsung diaklamasikan dalam forum RPYD pada Sabtu, (17/6/2017).

"Apa dasarnya nama Iti Ovtavia Jayabaya diusulkan dan diaklamasikan. Sementara saya sendiri tidak bisa hadir ke dalam forum Pleno itu, dikarenakan saya adalah pengurus partai Golkar Provinsi Banten. Untuk memasukkan nama saya sendiripun tidak tahu harus lewat mana. Karena memang tidak ada Tahap Pendaftaran secara Terbuka," ujar Jajuli.

Secara tidak langsung Jajuli yang notabenenya Wakil Sekretaris DPD Provinsi Banten kecewa dengan tata cara atau mekanisme dan prosedur yang dilalukan oleh DPD II Partai Golkar Kabupaten Lebak. "Sehubungan dgn hal ini Saya akan mengajukan keberatan kepada pihak DPD Partai Golkar Provinsi Banten dan DPP," tandas Jajuli.