Informasi yang dihimpun, kejadian tersebut bermula saat mobil tronton bermuatan pasir basah tersebut berjalan menuju arah Cikande, sesampainya ditengah perlintasan rel kereta api Citeras, mobil tronton tiba-tiba mogok.

Sopir tronton yang diketahui bernama Rubi (27) mengatakan, mogoknya mobil yang dikendarainya akibat baut copel yang patah dan kejadian tersebut sudah dianggap biasa sopir truk.

"Tadinya berjalan lancar aja, pas turun ke perlintasan kereta api mobilnya gak bisa jalan. Karena jalannya parah banget, bahkan sudah tidak ada aspal yang terlihat. Setelah dicek ternyata baud copel mobil yang saya bawa patah," terangnya.

Rubi juga mengatakan, kejadian patah copel seperti ini sudah biasa terjadi dijalan, dan sudah dipersiapkan segala sesuatunya. "Kejadian seperti ini sudah biasa mas, makanya untuk ganti sudah disiapkan tinggal di las sama di grenda aja trus nanti dipasang lagi," ujarnya.

Akibat kejadian tersebut, jalur Cikande - Rangkasbaitung yang melintas menggunakan sistem buka tutup, ditambah jalan di perlintasan tersebut rusak parah, membuat kemacetan mengular.

Sementara Bagian Perawatan Rel KA Citeras Rosid mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan kepada pihak terkait agar jalan disini bisa dibuat flyover, guna mengantisipasi kejadian yang sering terulang. Dan akibatnya lalu lintas terganggu, termasuk perjalanan kereta api.

"Saya sudah pernah sampaikan hal tersebut beberapa kali kepada pihak terkait, agar jalan raya di perlintasan KA Citeras dibuatkan flyover. Namun sampai saat ini belum ada tanggapan pasti," tandasnya

Baca Juga : Kecelakaan Maut Metro Mini, Satu Tewas dan Delapan Luka