Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Kota Cilegon Ismatullah mengatakan kegiatan ini untuk mempersiapkan para pemimpin di tingkat SMP se Kota Cilegon. Setiap sekolah kat dia diwakili masing-masing lima siswa.
“Tadi kita beri bekal bahwa untuk menjadi seorang pemimpin itu perlu sebuah kemampuan, kompetensi, sehingga mereka dilatih. Nanti pelaksanaan lanjutannya itu ada di sekolah. Salah satunya bagaimana menjadi leadership untuk bisa dimiliki pemimpin di sekolah," kata Ismatullah, Senin (27/9/2021).
Dengan adanya pelatihan kepemipinan melalui LDKS ini, kata Ismatullah agar nantinya para ketua Osis bisa menggantikan para pemimpin bangsa yang siap dan memiliki keterampilan.
"Yang ikut SMP negeri maupun swasta. Karena pemimpin yang baik menurut teori hari ini adalah pemimpin yang sering berlatih, sehingga Osis juga kita latih sedemikian rupa supaya hukum alam itu didekati juga dengan teori-teori yang akhirnya tidak terampil kalau tanpa latihan," tuturnya.
Dalam kegiatan yang berlangsung dua hari tersebut, sejumlah pelatihan pun diberikan kepada perwakilan siswa yang ditugaskan masing-masing sekolah. Selain itu, diharapkan nantinya Osis akan berperan juga dalam Satgas Covid-19 tingkat Kota Cilegon di unit sekolah.
“Harapannya kedepan Osis ini pun nantinya kita beri kewenangan tambahan akan menjadi Satgas Covid-19 Kota Cilegon di unit sekolah. Semoga ide ini ide nasional dalam rangka tanggung jawab bersama, karena guru, pengawas, kepala sekolah, penilik sudah melaksanakan. Sekarang kita berangkat ke Osis untuk menjadi Satgas Covid-19 di tingkat unit sekolah," terangnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 2 Kota Cilegon Nurhayati mengapresiasi Kegiatan LDKS yang rutin dilaksanakan oleh Dindik Kota Cilegon. Baginya kegiatan ini sangat penting karena ada pembekalan lebih awal bagi para calon pemimpin Osis .
“Kegiatan yang sangat bagus ya, artinya kan diberikan pembekalan lebih awal, yang nanti bisa di praktikan di sekolah masing-masing," tuturnya.
Sementara terkait peran Osis yang di wacanakan menjadi bagian dari Satgas Covid-19 ditingkat sekolah, Nurhayati mengatakan bahwa SMPN 2 Cilegon telah membentuknya sejak uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas dan telah dibuatkan Surat keputusan (SK) baik pada guru maupun siswa.
“Sejak uji coba PTM terbatas sudah kita berlakukan di SMPN 2, telah kita laksanakan Satgas Covid – 19 di sekolah, pertama dari guru kemudian kita libatkan anak-anak khususnya petugas Osisnya, memang sangat membantu, dan kita sudah buat SK juga bagi petugas yang dipilih baik guru maupun siswa," tandasnya. (man)