Buang Sampah di Sungai, Dua Wilayah di Cilegon Terdampak Banjir

Buang Sampah di Sungai, Dua Wilayah di Cilegon Terdampak Banjir

detakbanten.com CILEGON - Hujan semalaman yang mengguyur Kota Cilegon mengakibatkan air sungai meluap kepemukiman warga sehingga menyebabkan banjir di Lingkungan Cibeber, Kelurahan Cibeber, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon, Kamis (3/2/2019).

Sekretaris Lurah Cibeber,  Abul Qosim Lathifi mengatakan banjir tersebut ketinggiannya sepaha orang dewasa dan terjadi di dua titik lokasi. 

"Kalau untuk ukuran tinggi air, kebetulan saya juga baru ke lokasi. Memastikan banjirnya parah apa ngga. Saya sama staff sengaja,  pakai motor dan ternyata betul motor lewat situ mati. Jadi mungkin ketinggiannya sepaha orang dewasa mungkin ya selutut sekitar segitulah," tutur Abul Qosim saat ditemui detakbanten.com dikantornya usai meninjau lokasi banjir, Kamis (3/2/2019).

Ia mengungkapkan wilayah yang terkena banjir ada dua titik lokasi. Dan ternyata penyebabnya yakni dari saluran air yang tersumbat oleh tumpukan sampah sehingga mengakibatkan meluapnya air dari sungai tersebut. 

"Cuman memang hanya ada  dua titik saja, di RT 04, RW 02  yang dekat sama sd negri, kearah utara dan selatannya  alhamdullilah normal. Kita juga dengan BPBD coba telusuri macetnya aliran sungai dimana dan ternyata mamang banyak tumpukan sampah dibantaran sungai yang menghambat  aliran itu sendiri," ungkapnya. 

Abul mengaku pihaknya sudah sering kali sosialisasi kepada masyarakat sekitar terkait permasalahan banjir di wilayahnya supaya tidak lagi membuang sampah ke aliran sungai. 

"Sebetulnya kita sudah sering kali ngobrol dengan masyarakat keterkaitan permasalaha sampah. Jadi yang saya liat sih, ada tiga faktor juga. Satu yang paling utama kesadaran masyarakat mungkin ini juga kekurangan kita juga dari pihak kelurahan untuk mengingatkan. Yang keduanya infrastruktur yang ketiga lokasi terjadinya banjir, itu kalau saya perhatikan memang termasuk di dataran rendah.  Jadi mungkin lebih rendah dari sungai itu sendiri," terangnya.  

Abul menambahkan, dampak kejadian tersebut menggangu aktifitas masyarakat sekitar dan roda perekonomiannya. 

"Dampak kejadian ini roda ekonominya, seperti mau lalulintas kegiatan terhambat. Orang-orang yang punya warung disekitar situ juga tidak ada pembeli dan sebaginya. Untungnya saat ini sd lagi libur kalau ngga lagi libur ngga kebayang karena memang lokasi itu dekat yang mayoritas anak-anak kecilnya sekolah disitu," ujarnya. 

Lebih lanjut ia mengatakan, pasca kejadian banjir tersebut untuk kerusakan material dari masyarakat belum mendapatkan laporannnya. 

"Kalau untuk kerusakan sementara ini belum terdata. Belum ada laporan dari masyarakat keterkaitan rumah atau tempat tinggal yang rusak cuman yang saya liat sih nggak ada bangunan yang parah rusaknya. Karena disini setiap musim hujan sering banjir dan upaya yang dilakukan kelurahan dalam hal ini kita sudah pernah merembukan  di forum musrenbang. RT, RW, Masyarakat mengusulkan untuk perbaikan infrastruktur dan kerena itu memakan anggaran yang cukup banyak, kita juga sudah menyampaikan kedinas terkait," jelasnya.

 

 

Go to top