Berkedok Berjualan Kopi : Kupu-Kupu Malam Kian Merajarela di Kota Tangerang

Para PSK saat menunggu para pelanggan di trotoar ruko Tangcity Para PSK saat menunggu para pelanggan di trotoar ruko Tangcity

detakbanten.com Kota TANGERANG-Pemandangan di salah satu sudut kota Tangerang tepatnya di Jl Perintis Kemerdekaan,Kelurahan Babakan Kecamatan Tangerang tepatnya di depan pasar Babakan, terlihat para kupu-kupu malam sedang merayu para lelaki hidung belang.

Ya, para pekerja esek esek tersebut asyik duduk diatas trotoar menunggu para tamu yang datang untuk membokingnya. Alih-alih berjualan kopi pun mereka lakoni untuk mengelabui para petugas trantib.

Salah satu warga sekitar Babakan mengeluhkan makin banyaknya para penjaja seks di wilayah dekat tempat tinggal nya,menurutnya dari pukul 20.00 wib malam hingga menjelang subuh para PSK itu sudah mangkal di trotoar ruko Mal Tangcity Tangerang.

" Awalnya saya mengira para wanita itu benar berjualan kopi,karena memang persis depan pasar Babakan. Tapi setelah ditelusuri,ternyata berjualan kopi itu hanya kedok semata, pekerjaan sebenarnya ,mereka itu penjaja seks," ujar Yopi salah satu warga Babakan,Kamis (22/10/15).

" Para PSK itu sudah lama berlokasi di depan pasar itu,tapi sepertinya sampai detik ini belum ada petugas satpol PP yang menertibkan para PSK tersebut,padahal area tersebut sangat terbuka dan sangat strategis dilewati banyak orang,kenapa bisa terlewatkan,padahal kota kita bertajuk Akhlakul Karimah," katanya lagi.

Dari pantauan dilapangan, para penjaja seks yang berkedok penjual kopi itu,menjual kopinya dengan harga Rp. 5 ribu rupiah satu gelasnya. Mereka hanya mengandalkan kardus bekas Aqua untuk menyimpan kopi sachet dan termos kecil.

Kopi yang mereka buat pun terasa anyep karena airnya tidak panas, kopi itu sepertinya sengaja mereka buat,karena setelah membuatkan kopi mereka langsung menemui pembelinya dan merayu.

" Mau ditemani ga mas ngopinya?? Kan ga enak ngopi sendirian,"Tutur salah satu PSK.

Rayuan para PSK terus berlanjut,hingga ada salah satu pembeli kopi yang membawanya pergi untuk membokingnya. Sangat terlihat rapih, mereka berjejer rapih dan tidak berebut pelanggan, namun satu persatu pergi dengan para pelanggannya.

 

 

Go to top