Pengamat Sebut Siti Nur Azizah 'Obral Murah' Untuk Pendampingnya di Pilkada Tangsel 2020

Pengamat politik dari Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang, Adib Miftahul. Pengamat politik dari Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang, Adib Miftahul.
detakbanten.com BANTEN - Pernyataan Siti Nur Azizah yang siap berpasangan dengan Gacho Sunarso dan Trah Rau, bisa menurunkan elektabilitas dirinya menuju Pilkada Kota Tangerang Selatan 2020, kata pengamat politik.
 
seperti di berita sebelumnya, Saat ditanya mengenai pendamping, dirinya tidak keberatan jika harus bersanding dengan Ketua DPC Demokrat Tangsel Gacho Sunarso. Ia mengaku terus membangun komunikasi yang baik dengan siapapun. 
 
"Iya boleh saja dengan (Gacho), siapa saja boleh. Saya terus komunikasi dengan siapa pun yang memang ingin menjadi bakal calon walikota Tangerang Selatan dan wakil, saya membangun komunikasi yang baik," ujarnya, saat ditemui di Partai Gerindra Banten, Rabu (15/1/2020).
 
 
Tak hanya itu, Azizah juga membuka peluang berpasangan dengan keluarga dari trah Rau sepanjang memiliki visi yang sama dan membawa semangat perubahan yang fokus pada pelayanan masyarakat. 
 
"Tentu mendukung kemenangan saya. Untuk mendulang  pemenangan melalui elektabilitas yang baik dan memang bisa memberikan dukungan kepada saya ya, jadi ya siapa saja," ujarnya.
 
Menurut Pengamat politik dari Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang, Adib Miftahul, munculnya pernyataan Siti Nur Azizah (SNA) yang ingin berduet dengan Gacho Sunarso atau Trah Rau, Siti Nur Azizah kebingungan dan frustasi membuat rute dirinya dalam perjalanan pertarungan Pilwalkot Tangsel. 
 
"Dia (Azizah_red) yang anak Wapres dengan citra bisa mendapat tiket elit, tapi seolah mengobral murah bisa bergandengan dengan siapapun. Kenapa,? Gacho kan secara elektabikitas rendah dan cenderung tak terkenal," ujar Adib saat dimintai tanggapan, Jumat (17/1/2020).
 
Adib menjelaskan jika Azizah berduet dengan tokoh tak terkenal, bisa diprediksi kans untuk menang meredup. Mestinya Azizah jangan membuat pernyataan yang bisa menurunkan eletebilitas dirinya di mata publik.
 
"Ya hati-hati lah kalau membuat pernyataan, bisa jadi bumerang sendiri," katanya.
 
Lanjut Adib, terkait Azizah siap bergandengan dengan Trah Rau, hal yang lumrah dalam politik, itu upaya membangun kompromi politik. Namun Azizah bukan bagian dari kader partai. 
 
"Bagaimanapun, Azizah kan bukan kader partai. Cuma dinasti kan, lebih condong ke Ben nih, Azizah harus berjuang extra keras untuk menaikkan elektabilitas minimal seperti Ben." pungkasnya.
 

 

 

Go to top